Rabu, 04 Januari 2012

FANATISME REMAJA INDONESIA PADA KOREAN WAVE

Foto 2PM Jepang ini yang beranggotakan Nickhun(23), Taecyeon(23), Jun Su(23), Chan Sung(21), Jun Ho(21), Woo Young(22). Mereka baru saja memasukkan teaser untuk single keduanya, yaitu “I’m Your Man”. Sungguh canggih dan bersenjata untuk melelehkan hati para fans. Mereka juga memiliki keyakinan untuk membuat hits lagi pada chart Oricon Jepang.

2PM Hands Up Asia Tour in Jakarta pada 11 November 2011 yang lalu semakin menunjukkan antusiasme remaja Indonesia akan semakin boomingnya kehadiran Korean Wave di negeri ini. Konser yang dihadiri sekitar 6000 penonton ini membuktikan remaja Indonesia sangat menggemari music Korea.

       ‘Hallyu’ atau ‘Korean Wave’ adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia, yang secara singkat mengacu pada globalisasi budaya Korea (Shim, 2006). Sebelumnya banyak orang yang tidak menyangka bahwa Korean akan menjadi semaju ini dalam mengembangkan budaya pop Korea. Sekitar 15 atau 20 tahun yang lalu Jepang dan China yang menjadi primadona di benua Asia ini, hingga sekitar tahun 2000-an nama Korea semakin mencuat.


       Tahun 2002 drama Korea yang berjudul Autumn in My Heart atau yang lebih kita kenal dengan Endless Love mulai ditayangkan di layar televisi Indonesia. Masyarakat Indonesia yang pada dasarnya sangat mudah menerima seseuatu yang menarik dari luar, langsung menyukai drama tersebut. Setelah drama ini membesarkan nama Korea, akhirnya semakin banyak drama – drama dan film lainnya yang memikat remaja Indonesia.


       Kelebihan drama dan film Korea yang mampu memikat remaja Indonesia diantaranya, aktor dan aktris nya memiliki wajah yang tampan dan cantik, mereka mampu menyelipkan kebudayaan yang telah dimodernkan tanpa meninggalkan budaya asli mereka sehingga menjadi budaya yang unik, selalu ada adegan romantis yang menjadi bagian khas drama atau film Korea seperti sang pria menggendong wanita, merawat pasangannya ketika sakit, membuatkan bekal makanan, dan lainnya.

       Kesuksesan yang mendulang ini tidak dengan tiba – tiba Korea dapatkan begitu saja. Seperti halnya dengan kemajuan musik Korea, kita bisa mengambil contoh boy band ternama di Korea yang semakin booming di Negara barat, BigBang. Mereka pada awal November lalu memenangkan salah satu nominasi di acara MTV Asia Award mengalahkan beberapa artis barat. Salah lawan Bigbang pada nominasi tersebut adalah Agnes Monica, penyanyi Indonesia yang mulai merayap tinggi menuju go internasional.

Boy band dan girl band menjadi salah satu ciri khas musik Korea atau yang lebih dikenal dengan K-Pop. Ini yang menjadi salah satu bagian kefanatismean remaja Indonesia.

       Tau kah anda bahwa salah satu boy band Korea telah tercatat sebagai King of K-Pop disebuah situs dunia, Wikipedia. Dong Bang Shin Ki atau bisa disingkat dengan DBSK (nama lainnya TVXQ dan Tohoshinki). Boy band ini lah yang kemudian menjadin pencetus dan pengangkat boomingnya boy band dan girl band Korea ke mata luar negerinya. Kemajuan yang telah dicapai pun telah mereka rencanakan dari semenjak sekitar 10 tahun yang lalu.
     
       Musik Korea yang semakin easy listening membuatnya memiliki banyak penggemar setia sehingga setiap boy band atau girl band memiliki fans-club masing – masing, tak hanya mereka, para aktor, aktris, comedian pun memilikinya. Fans Korea selalu menjadi sensitive ketika suatu hal menyangkut dengan idola mereka, hal seperti ini akhirnya menjadi sama dengan remaja Indonesia yang menggemari Idol Korea.

       Remaja Indonesia mulai memisahkan diri pada fans-club yang sesuai dengan Idol Korea yang mereka senangi. Banyak sekali fans-club atau biasa disebut fandom yang ada, seperti Cassie untuk DBSK, VIP untuk BigBang, S♥ne untuk SNSD, Triple S untuk SS501, Beauty untuk BEAST, ELF untuk Super Junior, Hottest untuk 2PM dan sebagainya. Meski para K-Popers (sebutan untuk penggemar K-Pop) kebanyakan terpisah dengan fandom yang mereka pilih tapi biasanya mereka justru akan mereka dekat satu sama lain.

       Rasa fanatik remaja Indonesia akan K-Pop dapat terlihat dari semakin aktifnya mereka menggunakan internet karena internet salah satu akses mereka untuk mengetahui perkembangannya, mengingat masih sedikitnya stasiun televisi yang menyajikan tentang Korea. Lalu banyak diantara mereka yang menyisihkan uang jajan mereka hanya untuk membeli sekotak album original Idol yang mereka senangi meski harus merogoh kantong sedikit dalam, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh banyak orang dengan membuka Online shop (toko yang berbasis internet) untuk mempermudah remaja Indonesia membelinya. Terkadang tak hanya album tapi juga pernak – pernik seperti kaos, gelang, kalung, gantungan handphone dan lainnya. Yang paling mengejutkan ketika mereka membeli sebuah photobook (buku dengan kumpulan foto) dengan harga yang tak murah, harganya ada yang mencapai 700 ribu dan tak sedikit yang beli.

       Album original, photobook, pernak – pernik, video hasil unduhan sudah ada ditangan. Namun, rasanya tidak akan lengkap jika mereka belum bisa melihat secara langsung Idola mereka seperti menonton konser mereka. Lagi – lagi harga tiketnya pun terbilang cukup mahal, harga termurah biasanya sekitar 500 ribu, untuk dua jam full performance Idol tersebut.

       Indonesia sendiri terbilang Negara yang termasuk jarang di datangi oleh konser – konser Korean star. Sebelumnya 2PM datang untuk konser BlackBerry Live, ada juga Fantastic K-Pop Concert yang menghadirkan beberapa Idol Korea, di tahun yang sebelumnya Rain, Wonder Girl, Kim Bum dan juga SHINee pernah datang ke Indonesia, tapi tahun ini sepertinya menjadi tahun pembuka bagi masuknya Indonesia ke dalam list Negara yang mereka kunjungi untuk Asia Tour, seperti yang dilakukan oleh 2PM dengan Hands Up Asia Tour nya. Kemudian akan disusul oleh band asal Korea, CN BLUE dengan nama konser BLUESTORM Asia Tour in Jakarta pada tanggal 26 November 2011 nanti.

       Fanatisme remaja Indonesia akan K-Pop, K-Drama, K-Movie dan lainnya bukan tanpa alasan. Budaya pop Korea yang disuguhkan memang sangat menarik. Strategi yang mereka pakai seharusnya mampu di contoh oleh para entertainer Indonesia bukan malah meniru atau menjiplaknya. Kembangkan kemampuan kita sebagai orang Indonesia. Rebut kembali perhatian remaja Indonesia yang telah direbut oleh mereka. Dan yang terpenting, olah kembali kebudayaan kita agar para remaja mau dan senang dengan kebudayaan yang Indonesia miliki. (Santi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar